Posted inOpini

Dari Paceklik Menuju Pageblug

Spread the love

Akumulasi dari meningkatkan keburukan yang diperbuat oleh manusia ditambah dengan putaran alam yang memang mau tidak mau harus memasuki gerbang kegelapan, maka secara “ngawur” sudah bisa kita prediksikan. Nampaknya tidak bisa dielakkan lagi masa paceklik yang kemudian disusul dengan masa pageblug.

Paceklik atau masa dimana ketersediaan makanan menurun drastis sehingga akan menyebabkan kelaparan. Paceklik yang akan datang bisa terjadi jauh lebih dahsyat dari sejarah paceklik yang terjadi pada masa lalu. Paceklik mendatang merupakan akumulasi dari banyak hal, mulai dari faktor alam dan faktor manusianya. Alam sudah mengisyaratkan banyak hal, mulai cuaca yang tidak menentu sampai suhu udara yang terus meningkat panasnya. Salah satu dampaknya adalah ketersediaan air tanah berkurang sehingga akan berdampak pula pada sektor pertanian dan peternakan.

Dari sisi manusianya, saat ini secara global internasional adanya perang antar negara dipastikan akan mengganggu stabilitas perekonomian dunia. Dan khususnya di Indonesia semua juga sudah tahu, bangsa ini masih belum mampu keluar dari pergulatan memperebutkan kekuasaan. Maka jangan harap ada yang memperhatikan bidang ekonomi khususnya pangan. Kalau pun ada yang berkoar-koar peduli rakyat khususnya petani dan peternak, bisa dipastikan ada udang di balik batu, yang tidak lain adalah adanya kepentingan politik untuk memperoleh posisi tertentu.

Soal alam yang terus meranggas panas, nampaknya sudah tidak bisa diantisipasi dengan apapun. Karena semua itu memang akumulasi dari perbuatan manusia yang tidak berhenti mengeksploitasi alam. Dan ada hubungannya juga dengan jumlah populasi manusia yang terus bertambah pesat. Ditambah dengan siklus alam yang memang sudah sampai pada putaran yang sedemikian rupa. Maka yang bisa dilakukan kita hanya mau gak mau harus kompromi dengan kehendak alam.

Walaupun sudah tidak ada yang percaya tentang putaran alam dengan segala energi yang menyertainya, namun semua bisa merasakan tiap masa ada perbedaan mood atau hasrat yang terjadi baik secara individu maupun dalam kelompok (negara). Meskipun semua bisa menyangkal peran alam dalam kehidupan manusia, alam tidak butuh pengakuan apapun dari manusia, alam akan terus bergerak sebagaimana mestinya.

Nah, mulai tahun 2025 pintu gerbang menuju masa paceklik akan dibuka. Apakah paceklik akan benar-benar membawa kita pada jurang kelaparan atau membawa kita ke puncak kemiskinan, semua tergantung masing-masing. Siapa masing-masing itu? Ya bisa pemerintah dalam suatu negara atau manusia sebagai individu dalam lingkungan masyarakat.

Ketika air dalam tanah terus mengering, sementara manusia tidak kunjung sadar lalu terus menebangi pohon untuk keperluannya sendiri yang tidak terbatas. Siapa yang peduli? Ya tidak ada. Mengharap pemerintah? Kalau melihat fakta saat ini ya jelas belum mungkin, mereka masih sibuk urusan politik, kekuasaan, dan segala jenis jabatan yang jadi impian masing-masing. Mengharap DPR ? Ya sami mawon. Karena para dewan menjadi salah satu aktor utama dalam pergulatan politik kekuasaan dalam negara dan pemerintahan.

Terus…? Rakyat harus mengandalkan siapa untuk menghadapi masa paceklik pangan itu? Tidak lain adalah mengandalkan diri sendiri. Lebih baik mulai sekarang rakyat merasa bahwa masa paceklik itu sudah tiba, sehingga akan mendorong tiap individu untuk mencari cara bagaimana bertahan hidup dengan fokus pada pengadaan bahan makanan dahulu. Diawali dengan melihat sikon di sekitar rumah. Apabila punya lahan walau sedikit, segera cari tanaman yang nanti bisa membuahkan sesuatu yang bisa dimakan. Yang sama sekali tidak punya lahan, bisa mulai dengan menanam di polybag. Dan seterusnya….

Yang tidak kalah mengerikan adalah ketika masa pageblug juga datang. Pageblug adalah munculnya penyakit yang mewabah pada masyarakat dengan kematian yang massive. Contohnya sudah terjadi kemarin, covid-19. Nah pageblug yang akan datang bisa jauh lebih mengerikan dari covid-19. Bisa dipicu dari jenis penyakit lampau yang akan muncul kembali atau muncul penyakit dengan jenis baru atau gress alias anyar.

Cobalah untuk diam sejenak. Lihat dan rasakan. Bagaimana tingkah polah bangsa ini. Kemudian lihatlah keadaan masyarakat yang makin pontang-panting memenuhi kebutuhan pokok. Lalu bila mau melihat dan merasakan lebih dalam lagi, hampir seluruh aspek kehidupan di negeri terasa SEPA. Apa itu sepa? mirip dengan HAMPA. Apa yang dulu indah dan menyenangkan jadi biasa-biasa saja atau bahkan sudah tidak asyik lagi. Apa yang dulu penting jadi tidak penting. Apa yang dulu nampak tinggi sekarang terasa rendah. Apa yang dulu hebat sekarang mulai dilaknat. Apa yang dulunya dipuja sekarang jadi hina. Kemana-mana dan dimana-mana serasa hampa. Walau masih banyak yang menipu diri sendiri dengan pura-pura tetap asyik dan menyenangkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *